Jika memasuki bulan April apa si yang terlintas di benak anda selain April Mop? yups! benar sekali ada yang istimewa juga di bulan April terutama untuk kaum hawa yaitu Hari Kartini, dimana tepat 21 April 1879 Ibu Kartini di lahirkan. Kartini yang dilahirkan di Mayong, Jepara merupakan seorang wanita yang dikenal karena jasanya memperjuangkan hak-hak kaum perempuan atau sering disebut dengan emansipasi wanita.
Saya jadi teringat perjalanan bulan lalu
ke Kab.Jepara dalam rangka program Perpus Seru dari Coca Cola Foundation
dimana saya menyempatkan diri mengunjungi museum RA.Kartini, saya
termasuk penyuka museum sehingga kunjungan ke Jepara pun ga lengkap kalo
ga belajar di Museum RA.Kartini yang
merupakan pahlawan kaumku. Setelah
melakukan evaluasi dan sharing dengan Perpustakaan Daerah Kab.Jepang,
diwaktu saya yang tidak sampai sehari saya diantarkan oleh Mas Khoirul
yang baik hati ke Museum RA.Kartini. Disana saya disamput oleh seorang
petugas yang sedang berjaga setelah sebelumnya kami membeli tiket yang
cukup murah yaitu Rp.2000/orang. Sayangnya museum tersebut sepi entah
karena waktu itu bukan weekend atau memang bukan sesion liburan. Saya
pun masuk ke ruangan tersebut. Setelah masuk yang saya temui pertama
adalah lukisan yang menggambarkan asal usul Jepara. Disitu diceritakan
bahwa Jepara merupakan salah satu kota yang penting karena lokasinya
sebagai jalur perdagangan komoditas dengan berbagai negara. Kemudian
disana saya juga melihat foto tempat ari-ari Kartini dikuburkan,
silsilah keluarga Kartini dimana beliau merupakan keturunan bangsawan
dimana ayahnya merupakan seorang Wedana (nama Bupati dulu) di Wilayah
Jepara. Saya sangat senang berada disana karena saya jadi bisa
mengetahui banyak tentang sosok Ibu Kartini antara lain saya baru
mengetahui bahwa beliau menikah dengan seorang Wedana dari Rembang yang
saya lihat dari fotonya berusia jauh lebih tua darinya. Kemudian saya
juga baru mengetahui bahwa beliau meninggal di usia yang masih sangat
muda yaitu 25 tahun andai Kartini berusia lebih lama tentunya akan lebih banyak hal yang beliau wariskan ..
Saya sangat terkesan dengan peninggalan
RA.Kartini yang nampak masih bagus dan terawat diantaranya adalah
lukisan cat minyak, kursi dan meja tamu, kursi dan meja makan,piring
kaca, tempat maen congklak, meja kerja beliau, mesin jahit muridnya yang
katanya masih dapat digunakan sampai sekarang dan juga hasil kerajinan
rajutan dari siswanya. Saya juga melihat surat-surat yang beliau
kirimkan kepada sahabat-sahabatnya di Belanda yang kemudian di jadikan
buku yang fenomenal dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang” Kartini
banyak berkisah tentang nasib wanita di Indonesia dimana pada saat itu
kaum wanita tidak mendapat hak yang sama dengan kaum pria terutama dalam
persamaan pendidikan, pekerjaan, dan hak-hak lainnya. Kaun wanita hanya
diposisikan sebagai kaum minoritas dan hanya sekedar pelayan bagi kaum
pria. Kartini memberontak dengan keadaan yang ada. Hal tersebutlah yang
mendorong beliau kemudian memberikan pendidikan dan keterampilan bagi
wanita-wanita yang ada disekitarnya. Kartini mengajarkan baca tulis,
melukis, merajut dan masih banyak lagi namun karena adat, Kartini tidak
bisa menolak ketika beliau di jodohkan dengan Bupati Rembang, RM AA
Djojodiningrat. Di Rembang Kartini terus melanjutkan perjuangannya,
sayangnya setelah melahirkan anak satu-satunya yang diberi nama
Soesalit. Itulah sekilas cerita tentang RA. Kartini, dimana meskipun
berusia pendek namun beliau telah menorehkan sejarah terutama untuk kaum
wanita, tidak salah jika kemudian Presiden Soekarno mengangurahi beliau
sebagai Pahlawan Nasional. Ibu Kartini jasamu akan selalu abadi dan
dikenang sepanjang masa ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar